Portal Ramadhan <> Teman setia menggapai ridho Illahi
Portal Ramadhan. Diberdayakan oleh Blogger.

Berbenah diri menyambut bulan suci

Tanpa terasa bulan sekarang (dalam kalender Hijirah) sudah memasuki bulan Sya’ban, itu pertanda bahwa bulan depan kita akan memasuki bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, bulan penuh pahala dan bulan penuh kebaikan.

Seperti tamu agung, Ramadhan adalah ‘tamu’ yang selalu dinanti kedatangannya, bahkan dalam sebuah hadits disebutkan jika sesorang mengetahui keutamaan yang ada dalam Ramadhan, tentu ia akan mengharap setiap hari adalah Ramadhan.

Meskipun begitu, menyambut bulan turunnya Al-Quran ini perlu melakukan persiapan agar pelaksanaan puasa berlangsung khidmat dan penuh hikmah. Layaknya orang yang akan melangsungkan perjalanan ke suatu tempat, perlu menyiapkan bekal, seperti itu pula saat hendak melaksanakan perjalanan ke ‘negeri’ Ramadhan.

Bagaimana pun keadaan kita, apakah kita siap atau tidak siap, maka bulan Ramadhan pastilah akan datang, dan tentu beruntunglah orang yang sudah mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan, karena dengan persiapan tentu saja hasilnya akan lebih baik. Berbicara tentang persiapan, apa yang mesti kita persiapkan untuk menyambut Ramadhan. Berikut beberapa persiapan yang harus kita persiapkan, yaitu:


1. Persiapan Ruhiyah (Keimanan)
Rasulullah saw, mengajarkan kepada kita tentang sebuah do’a menjelang Ramadhan, yaitu: (ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan usia kami di bulan Ramadhan).

Persiapan secara keimanan berupa pengendalian diri sejak sekarang untuk tidak melakukan maksiat, seperti menjaga pandangan dan lain-lain. Semoga dengan kebiasaan untuk menahan diri pada bulan Sya’ban, akan memudahkan kita menahan diri di bulan Ramadhan sehingga ibadah shaumnya jadi sempurna.

Dalam hal apapun, akhlak menjadi urgen diperhatikan sebab keajegan beribadah yang bertumpu pada fiqih an sich membuat kering dari nilai-nilai kesejatian dan moral.

Akhlak dalam Ramadhan yang harus diperhatikan sejak dini adalah menjaga mata, telinga, kemaluan, lidah, dan anggota tubuh lainnya sehingga jangan sampai kita hanya puasa perut, puasa yang sekadar menahan makan dan minum, tapi kehilangan keutamaan-keutamaan Ramadhan.

Membersihkan hati dan alam pikiran dari cabang-cabang penyakit hati, baik iri hari, dengki, dendam, sombong, suka pamer, gila pujian, dan sebagainya.

Di Indonesia sendiri, kebiasaan yang berkembang selama ini ialah berziarah ke makam leluhur, anjang sana ke sanak-saudara atau handai tolan dengan harapan saat masuk Ramadhan hati sudah dalam keadaan bersih dan siap secara total beribadah kepada Allah.


2. Persiapan Jasadiyah (Jasmani)

Ramadhan adalah bulan ketika kita melakukan kebaikan maka kita akan mendapatkan pahala yang berlipat, ibadah sunnah akan mendapatkan pahala wajib dan pahala ibadah wajib berlipat-lipat, sangat disayangkan ketika tiba bulan Ramadhan dan kita dalam kondisi sakit, maka kita tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pahala yang berlipat. Persiapan fisik bisa dilakukan dengan cara berolah raga secara rutin serta sudah membiasakan diri dengan shaum sunnah.

Menyiapkan jasmani yang prima akan melahirkan etos ibadah yang baik. Betul, bahwa kesehatan bukan segalanya tetapi dengan kesehatan kita bisa melakukan semua hal. Disebutkan dalam hadits, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari mukmin yang lemah.”

Sekuat apapun komitmen ibadah yang hendak kita tunaikan, kala kesehatan tidak dalam kondisi fit, semua itu hanya menjadi mimpi-mimpi belaka yang tak kunjung terwujud.


3. Persiapan Tsaqafiyah (Keilmuan)

Rasulullah saw, bersabda:”Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama/contoh) kami, maka ibadah tersebut tertolak” (HR. Muslim).

Memahami tata cara ibadah yang benar, membawa kita meraih pahala, karena apabila suatu aktifitas ibadah tidak ditunjang dengan pengetahuan yang baik, maka ibadahnya akan tertolak atau tidak mendapatkan pahala sama sekali. Persiapan ilmu ini bisa didapat dengan cara membaca atau menghadiri majelis taklim yang membahas tentang Ramadhan/Shaum.

Persiapan yang harus dilakukan adalah menyiapkan pengetahuan seputar syarat sah, sunnah-sunnah, dan hal-hal yang bisa membatalkan puasa. Ilmu menjadi penting sebagai syarat pertama, sebab seseorang diharapkan telah mengetahui jauh sebelum berucap dan beramal, termasuk dalam soal berpuasa.

Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani menyebut empat penyebab lenyapnya satu demi satu ajaran agama, salah satunya karena, “Innakum Ta`maluuna bimaa laa ta`lamuun [Kalian mengamalkan sesuatu tanpa ilmu].”

4. Persiapan Maaliyah (harta)

Persiapan harta yang dimaksud bukanlah persiapan harta untuk buka puasa, tetapi adalah untuk sedekah, karena sedekah di bulan Ramadhan akan mendapat ganjaran yang berlipat-lipat.

Puasa sejati adalah berpuasa secara kolektif, puasa yang menggabungkan antara puasa perut, anggota tubuh, dan hati.


obatherbalalami+ majelisvirtual

Artikel lainnya

[QS 2:183] "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"

  © Template Al-Mubarak by ourblogtemplates.com <> Portal Ramadhan sejak Ramadhan 2011@ Bali

Kembali ke DEPAN  

PORTAL RAMADHAN